INOVASI KELISTRIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA
Salah Satu Sekring Listrik di SMA N 1 Kebumen |
Listrik memberi kenaikan terhadap empat gaya dasar alami
(gaya gravitasi, gaya elektromagnetisme, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir kuat).
Jumlah listrik juga dikenal dengan istilah muatan listrik atau jumlah muatan.
Listrik tidak bisa dipisahkan dari manusia. Sebagian besar kegiatan manusia kini bergantung pada listrik,
baik yang sifatnya primer
maupun sekunder. Listrik juga sangat penting dalam kehidupan pribadi, sosial,
pendidikan, perdagangan, dan lini-lini kehidupan lainnya. Sejarah Kelistrikan
Benjamin
Franklin dikenal sebagai orang pertama yang menemukan listrik. Benjamin lahir
pada tahun 1705. Dia mulai mempelajari listrik di awal tahun 1750an. Benjamin
Franklin melakukan penelitian salah satunya dengan eksperimen layang-layang
untuk membuktikan keberadaan listrik alami. Pada tahun 1752, dia melakukan
ekperimen dengan memasang besi tajam pada ujung layang-layang di ujung benang
dipasang kunci.
Benjamin
pertama kali yang menemukan prinsip dari aliran listrik dan juga memberi tanda
positif dan negatif untuk listrik. Kemudian, ia mempublikasikan percobaannya
yang membuktikan bahwa petir sebenarnya
juga adalah listrik, dengan menerbangkan sebuah layang-layang pada saat badai.
Dalam tulisannya, Benjamin Franklin menulis bahwa dia menyadari bahaya yang
bisa ditimbulkan dari percobaannya dan menawarkan alternatif lain yang
membuktikan bahwa petir adalah listrik, yang ke mudian di tunjukkan dengan
menggunakan konsep listrik ground.
Tidak seperti yang digambarkan orang bahwa percobaan Benjamin dilakukan dengan
cara menerbangkan layang-layang dan menunggu hingga layang-layang tersebut
disambar petir. Benjamin menggunakan layang-layangnya hanya untuk mengumpulkan
listrik dari awan badai.
KelistrikanSingapura
Singapura merupakan salah
satu negara yang paling diminati oleh para miliarder dunia sebagai lokasi
bisnis dan tempat tinggal. Negeri Singa ini telah menjalankan komersialisasi
dan divestasi kelistrikan sejak tahun 1995 sehingga mendorong peran swasta
untuk memperkuat sektor kelistrikannya. Maka dari itu negara tersibuk ini
dianggap terdepan dalam pengelolaan sistem kelistrikan di Asia Tenggara.Banyak terobosan
penting dalam bidang kelistrikan yang diciptakan Singapura. Diantaran ya, pengolahan sampah
menjadi energi listrik, pengolahan kotoran manusia menjadi energi listrik,
pembuatan bangunan zero energi, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga
surya (PLTS) terapung.
Singapura mulai membangun
pabrik biometanisasi pada tahun 2005. Sampah makanan dan sampah organik dari
hotel, dapur, dan pabrik makanan, diproses oleh pabrik tersebut melalui proses
biometanisasi menjadi kompos serta gas metan. Gas itulah yang kemudian
ditampung dan digunakan sebagai bahan bakar mesin esar bertenaga gas yang dapat
menghasilkan listrik.
Pengolahan
sampah menjadi energi listrik turut mengatasi kepadatan sampah Singapura yang
mencapai 7.676 ton tiap harinya. Bahan bakar sampah yang diproduksi melalui
empat stasiun pembakar sampah, mampu memasok 3% listrik dari total kebutuhan
listrik nasionalnya, sejak 2008 lalu.
Para
ahli Nanyang Technological University of
Singapore mengeluarkan terobosan lain dalam menghasilkan energi listrik.
Mereka berhasil menciptakan toilet untuk mengubah kotoran manusia menjadi
listrik dan pupuk. Toilet tersebut mampu memisahkan komponen padat dan cair. Terobosan
baru kembali dikeluarkan Singapura dengan digunakannya smart grid yang membuat industri maupun masyarakat Singapura mampu
mengoperasikan pembangkit sel surya atau kincir angin.
Benjamin Franklin |
Inovasi menarik lain yang
dilakukan Singapura adalah rencana pembangunan sistem pembangkit listrik tenaga
surya (PLTS) terapung pertama di Singapura dan di Asia Tenggara. Rencananya,
Badan Pembangunan Ekonomi Singapura (EDB) dan badan Pengelola Air Nasional
Singapura (PUB) akan membangun PLTS bernilai
8,6 juta dolar AS. Pilot project PLTS terapung tersebut akan dibangun di waduk
penambungan air berkapasitas 2 MW.
Singapura pun melakukan impor
listrik dari negara lain, diantaranya rencana pembelian listrik dari Johor
Baru, Malaysia, dan rencana pembelian listrik negara tersebut dari Batam.
Dilakukannya impor listrik di Singapura tak lain untuk mengatasi ketersediaan
listrik yang relatif terbatas di negara berpenduduk 5 juta jiwa tersebut. Maka
dari itu, walaupun kebutuhan listrik di Singapura dari waktu ke waktu terus
bertambah seiring dengan peningkatan kapasitas perekonomian di negara tersebut.
Namun, kesediaan listrik di negara tersebut tidak pernah menjadi kekhawatiran
investor untuk melakukan investasi di sana.
C. Kelistrikan Indonesia
Perusahaan
Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad
ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan
tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk
kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta BelandaNV. NIGM memperluas usahanya di bidang
tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas kemudian meluas dengan
berdirinya perusahaan swasta lainnya
1. PembangkitListrikTenagaHampa
Pembangkitlistriktenagahampabermula pada 1997, Slamet
Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo, dimintai tolong
oleh salah seorang tetangga untuk membuatkan sumber listrik bagi kandang
ayamnya. Semula, sang tetangga meminta dibuatkan kincir angin. Akan tetapi,
setelah diutak-atik oleh Slamet yang hanya lulusan SD itu, yang tercipta adalah
sebuah generator berkapasitas 2.000 Watt. Di samping tetap konsisten melayani
servis, dia terus mengutak-atik dinamo. Tentu saja hal ini dengan biaya sendiri
yang menurut bapak tiga anak itu cukup menguras tabungannya.
Kegigihannya berbuah hasil,
pada tahun 2008, mulailah tercipta prototipe
pembangkit listrik tenaga hampa. Alat generator tanpa BBM yang mirip solar cell (panel surya) tersebut
memanfaatkan arang batok kelapa sebagai karbon monoksida yang ditempelkan di
panel. Satu panel mampu menghasilkan 1.500-2.000 Watt listrik.
Pembangkit
listrik tenaga sampah diharapkan menjadi solusi persoalan sampah dan alternatif
sumber energi.Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya meluncurkan pembangkit listrik tenaga sampah yang diharapkan
dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan sampah dan sebagai
alternatif sumber energi.Dengan energi dari sampah nonorganik yang dibakar,
pembangkit listrik tersebut dapat menghasilkan daya listrik hingga 2.000 Watt
per hari.Bambang Sudarmanta, dosen teknik mesin di ITS, mengatakan bahwa ide
awal inovasi itu didapat dari masalah sampah di kampus ITS dan kota Surabaya.
Dwian Ciptanto, Devy
Wahyuningtyas Subroto, Widyadewi Metta.A.I, Gilang Pamungkas
|
No comments:
Post a Comment