Monday 30 September 2013

LISTRIK



INOVASI KELISTRIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA

Definisi Listrik

Salah Satu Sekring Listrik di SMA N 1 Kebumen




Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan aruslistrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Listrik memberi kenaikan terhadap empat gaya dasar alami (gaya gravitasi, gaya elektromagnetisme, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir kuat). Jumlah listrik juga dikenal dengan istilah muatan listrik atau jumlah muatan.
Listrik tidak bisa dipisahkan dari manusia. Sebagian besar kegiatan manusia kini bergantung pada listrik, baik yang sifatnya primer maupun sekunder. Listrik juga sangat penting dalam kehidupan pribadi, sosial, pendidikan, perdagangan, dan lini-lini kehidupan lainnya. 



Sejarah Kelistrikan 






Benjamin Franklin dikenal sebagai orang pertama yang menemukan listrik. Benjamin lahir pada tahun 1705. Dia mulai mempelajari listrik di awal tahun 1750an. Benjamin Franklin melakukan penelitian salah satunya dengan eksperimen layang-layang untuk membuktikan keberadaan listrik alami. Pada tahun 1752, dia melakukan ekperimen dengan memasang besi tajam pada ujung layang-layang di ujung benang dipasang kunci.
Benjamin pertama kali yang menemukan prinsip dari aliran listrik dan juga memberi tanda positif dan negatif untuk listrik. Kemudian, ia mempublikasikan percobaannya yang membuktikan bahwa petir sebenarnya juga adalah listrik, dengan menerbangkan sebuah layang-layang pada saat badai. Dalam tulisannya, Benjamin Franklin menulis bahwa dia menyadari bahaya yang bisa ditimbulkan dari percobaannya dan menawarkan alternatif lain yang membuktikan bahwa petir adalah listrik, yang ke mudian di tunjukkan dengan menggunakan konsep listrik ground. Tidak seperti yang digambarkan orang bahwa percobaan Benjamin dilakukan dengan cara menerbangkan layang-layang dan menunggu hingga layang-layang tersebut disambar petir. Benjamin menggunakan layang-layangnya hanya untuk mengumpulkan listrik dari awan badai.

KelistrikanSingapura
Singapura merupakan salah satu negara yang paling diminati oleh para miliarder dunia sebagai lokasi bisnis dan tempat tinggal. Negeri Singa ini telah menjalankan komersialisasi dan divestasi kelistrikan sejak tahun 1995 sehingga mendorong peran swasta untuk memperkuat sektor kelistrikannya. Maka dari itu negara tersibuk ini dianggap terdepan dalam pengelolaan sistem kelistrikan di Asia Tenggara.Banyak terobosan penting dalam bidang kelistrikan yang diciptakan Singapura. Diantaran ya, pengolahan sampah menjadi energi listrik, pengolahan kotoran manusia menjadi energi listrik, pembuatan bangunan zero energi, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.
Singapura mulai membangun pabrik biometanisasi pada tahun 2005. Sampah makanan dan sampah organik dari hotel, dapur, dan pabrik makanan, diproses oleh pabrik tersebut melalui proses biometanisasi menjadi kompos serta gas metan. Gas itulah yang kemudian ditampung dan digunakan sebagai bahan bakar mesin esar bertenaga gas yang dapat menghasilkan listrik.
          Pengolahan sampah menjadi energi listrik turut mengatasi kepadatan sampah Singapura yang mencapai 7.676 ton tiap harinya. Bahan bakar sampah yang diproduksi melalui empat stasiun pembakar sampah, mampu memasok 3% listrik dari total kebutuhan listrik nasionalnya, sejak 2008 lalu.
          Para ahli Nanyang Technological University of Singapore mengeluarkan terobosan lain dalam menghasilkan energi listrik. Mereka berhasil menciptakan toilet untuk mengubah kotoran manusia menjadi listrik dan pupuk. Toilet tersebut mampu memisahkan komponen padat dan cair. Terobosan baru kembali dikeluarkan Singapura dengan digunakannya smart grid yang membuat industri maupun masyarakat Singapura mampu mengoperasikan pembangkit sel surya atau kincir angin.

Benjamin Franklin
Seiring dengan era green buildingdi Singapura, kini dibangun sebuah kompleks bangunan yang disebut Zero Energy Building (ZEB) yang dibangun oleh Building and Construction Academy (BCA). Hampir seluruh sisi gedung terkena sinar matahari, sehingga menghemat penggunaan listrik untuk penerangan, terutama di siang hari. Bangunan nol energi tersebut selain menggunakan panel tenaga matahari sebagai sumber energi listrik sehari-hari, juga menampung air hujan toilet. ZEB berhasil menghemat pengeluaran hingga 84.000 dollar Singapura per-tahun.
Inovasi menarik lain yang dilakukan Singapura adalah rencana pembangunan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung pertama di Singapura dan di Asia Tenggara. Rencananya, Badan Pembangunan Ekonomi Singapura (EDB) dan badan Pengelola Air Nasional Singapura (PUB)  akan membangun PLTS bernilai 8,6 juta dolar AS. Pilot project PLTS terapung tersebut akan dibangun di waduk penambungan air berkapasitas 2 MW.
Singapura pun melakukan impor listrik dari negara lain, diantaranya rencana pembelian listrik dari Johor Baru, Malaysia, dan rencana pembelian listrik negara tersebut dari Batam. Dilakukannya impor listrik di Singapura tak lain untuk mengatasi ketersediaan listrik yang relatif terbatas di negara berpenduduk 5 juta jiwa tersebut. Maka dari itu, walaupun kebutuhan listrik di Singapura dari waktu ke waktu terus bertambah seiring dengan peningkatan kapasitas perekonomian di negara tersebut. Namun, kesediaan listrik di negara tersebut tidak pernah menjadi kekhawatiran investor untuk melakukan investasi di sana.
C.   Kelistrikan Indonesia
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta BelandaNV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya
1.   PembangkitListrikTenagaHampa
Pembangkitlistriktenagahampabermula  pada 1997, Slamet Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo, dimintai tolong oleh salah seorang tetangga untuk membuatkan sumber listrik bagi kandang ayamnya. Semula, sang tetangga meminta dibuatkan kincir angin. Akan tetapi, setelah diutak-atik oleh Slamet yang hanya lulusan SD itu, yang tercipta adalah sebuah generator berkapasitas 2.000 Watt. Di samping tetap konsisten melayani servis, dia terus mengutak-atik dinamo. Tentu saja hal ini dengan biaya sendiri yang menurut bapak tiga anak itu cukup menguras tabungannya.
Kegigihannya berbuah hasil, pada tahun  2008, mulailah tercipta prototipe pembangkit listrik tenaga hampa. Alat generator tanpa BBM yang mirip solar cell (panel surya) tersebut memanfaatkan arang batok kelapa sebagai karbon monoksida yang ditempelkan di panel.  Satu panel mampu menghasilkan 1.500-2.000 Watt listrik.

PembangkitListrikTenagaSampah


Pembangkit listrik tenaga sampah diharapkan menjadi solusi persoalan sampah dan alternatif sumber energi.Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan pembangkit listrik tenaga sampah yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan sampah dan sebagai alternatif sumber energi.Dengan energi dari sampah nonorganik yang dibakar, pembangkit listrik tersebut dapat menghasilkan daya listrik hingga 2.000 Watt per hari.Bambang Sudarmanta, dosen teknik mesin di ITS, mengatakan bahwa ide awal inovasi itu didapat dari masalah sampah di kampus ITS dan kota Surabaya.
Menurut Bambang, dalam insinerator tersebut, sampah dibakar dan gas hasil pembakarannya digunakan untuk memanaskan air sampai menguap. Uap air itu kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin, yang kemudian menghasilkan putaran yang menggerakkan generator pembangkit listrik.Budi Rachmad, alumni ITS Surabaya yang memproduksi mesin pengolah sampah tersebut, menjamin bahwa sistem pembangkit listrik tersebut tidak akan menimbulkan polusi maupun dampak negatif lain pada lingkungan.Rektor ITS, Tri Yogi Yuwono, berharap langkah ini akan diikuti oleh berbagai pihak, termasuk pemerintahan di setiap daerah yang ingin mengatasi masalah sampah

 

Dwian Ciptanto, Devy Wahyuningtyas Subroto, Widyadewi Metta.A.I, Gilang Pamungkas

No comments: