Thursday 26 September 2013

Biometrik



BIOMETRIK SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAH PEMALSUAN ABSENSI

Biometrik adalah metode otomatis untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau perilaku dari seseorang itu sendiri yang memiliki keunikan. Biometrik berasal dari bahasa Yunani bios yang artinya hidup dan metron yang artinya mengukur. Dalam dunia teknologi informasi, biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan untuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia dalam autentifikasi.

Fingerprint di SMA N 1 Kebumen
Penggunaan biometrik dipengaruhi oleh dua faktor yang meliputi verifikasi berdasarkan benda dan verifikasi berdasarkan pengetahuan. Verifikasi  berdasarkan benda adalah dengan identifikasi semua data-data yang dibutuhkan berada pada suatu benda seperti dokumen atau kartu kredit. Apabila benda tersebut hilang, kemungkinan orang lain memalsukannya dapat terjadi. Sedangkan verifikasi terhadap pengetahuan biasanya menggunakan password. Bahkan jika seseorang menggunakan algoritma enkripsi terbaik pun, tetap saja terdapat kunci yang dapat membukanya. Oleh karena itu, biometrik merupakan teknologi yang sangat tepat karena biometrik mengidentifikasi seseorang berdasarkan keunikan dari seseorang sehingga tidak ada yang bisa melakukan pemalsuan. Selain itu, biometrik juga memliki beberapa keunggulan yaitu 1) tidak dapat hilang atau lupa, 2) sulit diduplikasi, di-share ataupun dipindah tangankan, dan 3) keaslian lebih terjamin.
Pengidentifikasi biometrik sangat khas yaitu karakteristik yang terukur digunakan untuk mengidentifikasi individu. Terdapat dua kategori pengidentifikasi biometrik, yaitu karakteristik fisiologis dan karakteristik perilaku. Karakteristik fisiologis berhubungan dengan bentuk tubuh. Karakteristik fisiologis terdiri dari identifikasi sidik jari, pengenalan wajah, telapak tangan, DNA, geometri lengan, geometri jari, pengenalan iris atau retina, dan pengenalan bau (aroma) sedangkan karakteristik perilaku adalah pengidentifikasi terkait dengan perilaku seseorang. Karakter ini meliputi identifikasi pada ritme, suara, dan cara mengetik.

 
Biometrik menurut karakteristik fisiologis yang pertama adalah identifikasi sidik jari atau finger print. Identifikasi sidik jari meliputi sebuah perangkat keras scanner dan perangkat lunak. Merekam karakteristik sidik jari yang spesifik, menyimpan data tiap-tiap pengguna ke dalam sebuah template, ketika pengguna mencoba lagi menguatkan akses maka perangkat lunak akan membandingkan data yang tersimpan pada template dengan pembacaan sidik jari dari scanner.
Selanjutnya, biometrik menurut karakteristik fisiologis yang kedua adalah pengenalan wajah. Pengenalan bentuk-bentuk dan posisi dari ciri-ciri wajah seseorang adalah tugas yang kompleks. Pertama, sebuah kamera menangkap gambar dari sebuah wajah dan kemudian software memilah-milah pola informasi yang selanjutnya dibandingkan dengan template user.
Lalu, biometrik karakteristik fisiologis yang ketiga adalah pengenalan telapak tangan. Sama dengan pengenalan sidik jari, biometrik telapak tangan memusatkan pada susunan-susunan yang beragam, misalnya bagian-bagian tepinya dan bagian-bagian yang tidak berharga yang ditemukan pada telapak tangan.
Biometrik Telapak Tangan

 

Biometrik menurut karakteristik fisologis yang lain adalah pengenalan DNA. Penggunaan DNA dalam teknologi biometrik erat kaitannya dengan kegiatan forensik. Penggunaanya tidak sama dengan biometrik yang lain, yang dengan waktu relatif singkat bisa memberikan keputusan. Sebab, biometrik dengan DNA harus dilakukan di laboratorium oleh staf ahli khusus, kemudian mencocokkan, baru kemudian bisa memberikan keputusan mengenai DNA yang diperiksa.
Selanjutnya, identifikasi geometri lengan. Dengan sistem itu, pengguna meluruskan lengan menurut petunjuk tanda pada perangkat keras pembaca lengan (reader), menangkap gambar tiga dimensi dari jari-jari dan tulang, kemudian menyimpan data di sebuah template. Geometri lengan telah digunakan beberapa tahun dan dimanfaatkan untuk sistem keamanan pada Olimpiade 1996.
Biometrik menurut fisiologis yang lain adalah identifikasi geometri tangan.
Peralatan itu sama untuk sistem-sistem geometri. Pengguna menempatkan satu atau dua jari di bawah sebuah kamera yang menangkap bentuk dan panjang wilayah jari serta tulang-tulangnya. Sistem menangkap gambar tiga dimensi dan mencocokkan data dengan template yang disimpan untuk menentukan identitas.
Biometrik menggunakan pengenalan iris atau retina merupakan salah satu jenis biometrik fisiologis. Mungkin dari semua itu yang paling aman adalah retina dan lapisan-lapisan pembuluh di belakang mata. Gambar retina sulit ditangkap dan selama pendataan, pengguna harus memusatkan pandangan ke sebuah titik serta mempertahankannya. Jadi, kamera dapat menangkap gambar dengan baik. Hal yang sebenarnya ditentukan adalah pola dari pembuluh-pembuluh darah. Akan tetapi, ketika pola-pola ini unik pada tiap-tiap orang, identifikasi dapat menjadi lebih presisi. Sistem yang didasarkan pada dua bagian mata, iris, dan retina adalah dipertimbangkan untuk menawarkan tingkat keamanan terbaik.
Biometris Iris atau Retina

 

Selanjutnya, biometrik pengenalan bau atau aroma badan. Bau badan dikembangkan menjadi teknologi sistem biometrik sesuai dengan fakta bahwa manusia memiliki bau badan yang khas. Akan tetapi, muncul beberapa kendala, karena bau badan seseorang relatif berubah-ubah tergantung pada situasi fisiologis. Bau badan seseorang usai berolahraga berbeda dari usai mandi. Itu salah satu kendala. Tingkat validasi sistem itu cenderung rendah.
Ada juga biometrik berdasarkan karakteristik perilaku. Jenis yang pertama adalah identifikasi pada ritme. Ritme yang dimaksud disini adalah gerakan tubuh manusia. Gerakan tubuh manusia pada saat berjalan setiap orang itu unik. Dengan mempelajari hal tersebut kita dapat membuat sebuah sistem keamanan ruangan dan mengenali orang tersebut dari pola dia berjalan, dengan kecerdasan buatan tentunya.
Biometrik berdasarkan perilaku selanjutnya adalah pengenalan suara. Metode itu menangkap suara dari speaker menurut sifat-sifat bahasa. Penggunaan utamanya adalah aplikasi keamanan berbasis telepon. Keakuratannya dapat dipengaruhi suara gaduh dan pengaruh penyakit atau kelelahan pada suara. Satu masalah nyata dengan pengenalan suara adalah sistem dapat dikelabui oleh suara tape dari suara seseorang. Karena alasan itu, sistem suara lanjutan harus mampu memperluas atau memperpanjang proses verifikasi dengan memberikan perkataan-perkataan yang lebih sulit dan panjang, membaca dengan keras, atau meminta perkataan yang berbeda yang dibaca setiap waktu.

Gambar 4. Biometrik gelombang suara
 

Biometrik berdasarkan perilaku yang terakhir adalah identifikasi cara mengetik seseorang. Metode ini menggunakan identifikasi cara seseorang mengetik menggunakan komputer. Pastinya, setiap orang memiliki ciri khas yang berbeda.
Ada dua kegunaan biometrik. Pertama, biometrik berguna sebagai identifikasi jati diri, yaitu data yang termuat dalam dokumen menunjukan identitas diri penduduk bersangkutan secara akurat dan cepat. Kedua, biometrik berguna sebagai autentifikasi diri, yaitu sebagai alat memastikan dokumen sebagai milik orang tersebut (mencegah pemalsuan dokumen, sekaligus mencegah dokumen ganda, dan mempunyai sistem pengamanan data yang independen) dan sebagai password bagi individu penduduk.
  Meskipun demikian, secanggih apa suatu alat, alat tersebut pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan biometrik antara lain yaitu 1) lebih aman, 2) mencegah budaya “titip absen”, 3) akurat, 4) dapat diperoleh dengan mudah, 5) alat pembacanya kecil, 6)bisa diaplikasikan pada penggunaan telepon, 7) cepat, 8) data dapat disimpan dalam kapasitas yang kecil, dan lain-lain.
Selanjutnya, kelemahan alat biometrik yaitu 1) untuk orang yang terkena diabetes, mata bisa terpengaruh sehingga perbedaan, 2) biometrik adalah sebuah solusi keamanan yang mahal, 3) hal ini ditemukan bahwa dengan usia, suara seseorang berbeda. Hal yang sama juga dapat terjadi ketika orang terkena flu atau infeksi tenggorokan perubahan suara atau jika ada ada terlalu banyak suara dalam lingkungan ini maynot metode otentikasi dengan benar. Oleh karena itu, metode verifikasi ini tidak bisa dilaksanakan setiap saat, 4) sidik jari dari orang-orang yang bekerja di industri kimia sering terpengaruh. Oleh karena itu, perusahaan tersebut seharusnya tidak menggunakan modus jari cetak otentikasi, 5) mahal, dan lain-lain.


 

2 comments:

Unknown said...

wah, susunan teks nya bagus tuh, hehe

Anonymous said...

iya susunan teks nya rapih dan berkelas